MertiBudaya | Yogyakarta - Anak Yatim, Piatu, Dhuafa dan Anak Anak Terlantar pada dasarnya memiliki hak hidup yang sama dengan anak anak seusia pada umumnya.
Namun mereka harus menjalani takdir yang berbeda. Tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya, diterpa kemiskinan ekstrem dan bahkan sudah tidak memiliki kedua orang tua sejak dilahirkan didunia.
Kondisi ini membuat mereka harus hidup dalam berbagai kerterbatasan ekonomi, sosial dan bahkan pendidikan.
Anak anak yatim, piatu, dhuafa dan anak anak terlantar butuh uluran tangan dan bantuan siapa saja yang merasa peduli dengan kondisi mereka.
Mereka butuh bimbingan, pendampingan dan pengasuhan untuk mempersiapkan masa depan mereka agar lebih baik dibandingkan masa kecilnya.
Kondisi itulah yang menggerakkan hati R.Budi Ariyanto Surantono, seorang Jurnalis dan Praktisi Bisnis Media merintis berdirinya Kampung Kemanusiaan Dunia Berbasis Budaya di Gunungkidul, Yogyakarta.
Panti Asuhan Berbasis Padepokan Budaya yang akan mengasuh, membina dan mendidik anak anak yatim, piatu, dhuafa dan anak terlantar dengan Sistem Anong ajaran Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara.
Padepokan Kampung Kemanusiaan Dunia ini Akan menjadi tempat tinggal, tempat Perlindungan dan sekaligus tempat belajar yang aman dan nyaman anak anak asuh dalam menjalani takdir hidupnya.
Para pamong akan mengasuh mereka dengan penuh kasih sayang dan cinta seperti mengasuh anak mereka sendiri.
Pendidikan Karakter Berbasis Budaya, Pelajaran Agama, Akhlak dan Budi Pekerti serta Ketrampilan Bertahan Hidup Akan menjadi fokus Pembelajaran di Kampung Kemanusiaan Dunia.
Menurut R.Budi Ariyanto Surantono, semua program yang dilakukan semua tanpa biaya. Anak asuh tidak perlu memikirkan biaya apapun untuk tinggal disini karena semua kebutuhan hidup diusahakan oleh lembaga.
"Insya Allah, kami akan terus berikhtiar lahir batin untuk bisa memenuhi kebutuhan anak anak asuh warga Kampung Kemanusiaan Dunia dan Insya Allah kami akan usahakan mereka tidak Putus sekolah hingga mencapai jenjang sarjana", ungkapnya.
Pembiayaan Padepokan Kampung Kemanusiaan akan diusahakan dengan Membangun unit unit usaha produktif dibidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdagangan dan usaha jasa.
"Kami mohon doa seluruh masyarakat Indonesia agar diberi kemampuan untuk Menjalankan visi dan misi ini dengan baik dan amanah", ungkap Jurnalis yang pernah menjadi Pemimpin Redaksi Media Cetak termuda di Indonesia ini.
Kampung Kemanusiaan Dunia Berbasis Budaya Akan dirintis pertama kali di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan dua lokasi di Planjan Saptosari dan Karangmojo. Tidak menutup kemungkinan juga akan berkembang didaerah lain.
"Target kami sederhana saja, kami tidak ingin anak anak yatim, piatu, dhuafa dan anak anak terlantar putus sekolah. Mereka harus kuat lahir batin menghadapi kehidupan dimasa depan", pungkas Ketua DPW.Ikatan Media Online Indonesia DIY ini. (*)